"Temukan istriku dalam waktu tiga puluh menit. Jika tidak, saya akan benar-benar menghukum kalian," teriak Pragma pada anak buahnya. Frustasi dan marah pada Gelora, semuanya campur aduk saat istrinya tak pulang-pulang ke rumah.
Sedangkan para anak buahnya segera mencari Gelora. Waktunya semakin berjalan dan nyawanya dipertaruhkan dalam waktu tiga puluh menit tersebut.
BRAKK
Pragma menendang sebuah meja kaca di yang ada di ruangan kumpul pada bodyguardnya. Ruang itu hanya digunakan sewaktu-waktu untuk rapat dan jika ada sesuatu yang mendesak.
PYAR
PRANG
Pragma semakin brutal untuk menghancurkan ruangan tersebut. Gelas kaca berhamburan memenuhi lantai itu, membiarkan belingnya di mana-mana.
"Kamu pergi tanpa memberitahuku dan meninggal Rean begitu saja," marah Pragma menarik rambutnya kasar. Emosinya sudah berada di ubun-ubun sangat siap untuk diledakkan.
Tak memedulikan penampilannya kacau, rambut yang acak-acakan serta rambutnya kian kusut saat pria itu mengacaknya kasar.
