Masih di dalam salah-satu bilik toilet, Radit terus saja mengintimidasi Gelora. Pria itu sudah dikuasai oleh amarah, yang kian lepas sejak berbulan-bulan ia tahan. Berusaha menyangkal segala persepsinya tentang Gelora, selama ini hanya menolongnya, menyelamatkan dirinya dari maut hingga ia masih bisa menghirup udara sekarang.
Tapi pemikiran itu sudah berubah seiring berjalannya waktu, serta mereka sudah seperti orang yang sangat asing. Wanita itu sudah berubah tidak lagi seperti Gelora yang ia kenal, Gelora masih mencintai Pragma sehingga saat ada kesempatan, yaitu dia mengalami koma Gelora menerima uang dari Pragma untuk pengobatannya. Sebagai balasan dia meninggalkan suaminya demi kembali pada mantan suaminya.
Semua pikiran itu sudah membelenggu di dalam kepalanya, menghubungkan setiap rangkaian kejadian.