Sesuai keinginannya Pragma mendekap Gelora sangat erat, meletakkan kepalanya di antara belahan dada Gelora. Sudah satu jam lamanya ia mendekap sang istri, menselonjorkan kakinya di kursi, membenamkan wajahnya pada dada Gelora.
"Yah dia tertidur," gumam Gelora menatap ke bawah di mana Pragma sangat nyaman tidur di tempat favoritnya.
Suzie datang menghampiri nyonyanya yang terlihat bermesraan dengan tuannya, merasa sangat malu untuk menghampirinya tapi ia juga mendapatkan perintah langsung dari Zaelan.
"Ada apa Suzie?" tanya Gelora berusaha menyandarkan punggungnya pada sofa. Dia sedikit memperbaiki posisi Pragma.
"Tuan besar meminta saya untuk memanggil tuan Pragma ke ruangannya, tapi tuan sedang tidur," ujar Suzie menundukkan kepalanya saat matanya bertubrukan langsung dengan Gelora.
"Katakan pada ayah bahwa Pragma sedang istirahat, aku tidak tega untuk membangunkannya," suruh Gelora seraya mengelus sayang rambut lebat cokelat suaminya.