Rasa lelahnya ketika hilang saat menatap wajah cucu tampannya. Zaelan berdecak kagum melihat wajah cucunya, begitu sangat rupawan membuat Pragma semakin besar kepala saja.
"Sudahlah Ayah, jangan terus menatap putraku seperti itu! Nanti kau semakin berseri-seri," gurau Pragma menyaksikan wajah sumringah Zaelan.
Zaelan tak berniat menimpali candaan anaknya itu. Dia lebih fokus menimang cucunya, bergerak dari kiri dan ke kanan.
"Ayahmu sangat bahagia memiliki cucu," ujar Raeni di sela-sela aktivitas menyuapi Gelora bubur.
"Syukurlah jika banyak yang mencintai Rean seperti ini. Aku harap kalian tetap menyayangi Reyandra apa pun keadaannya," sahut Gelora menatap lurus ke arah anaknya yang di gendong Zaelan.
Sedangkan Pragma duduk santai pada sofa, menyaksikan ayahnya menggendong putranya. Sejak tadi ia mengawasi ayahnya, takut jika dia menjatuhkan anaknya.
Pragma memang sangat menyayangi Rean. Tapi dia juga sering cemburu jika dia lebih dekat dengan Gelora.
