Pragma ingin melenyapkan orang tuanya. Perkataan Jacob terus tergiang-giang di dalam pikirannya.
"Radit tolong ibu, nak," histeris Mayra di seberang sana menyentak Radit dari lamunan panjangnya. Sambungan telepon masih saling terhubung.
"PRAGMA," teriak Radit tanpa sadar mulai terbakar emosinya. Sudah tak memedulikan jika Gelora akan mendengarnya.
"Jangan sentuh orang tuaku!" tekannya mencengkram erat gagang handphonenya.
Di sebarang sana Pragma semakin menyeringai sinis menatap ke arah Jacob. Dengan sengaja ia melepaskan satu pelurunya ke ata plafon ruangan kamar Radit.
DOR
Deg
Tubuh Radit langsung menegang di tempatnya. Wajahnya semakin pucat pasih dan pikirannya kembali blank.
"Apa yang kau inginkan Pragma?" tanyanya refleks.