Deggg
Kepala Pragma langsung pening melihat seluruh foto-foto yang tertempel di tembok biru langit tersebut.
"Dia pernah saling mencintai?" beo Pragma melihat tawa lepas Gelora bersama Radit.
Mata Pragma kembali memburam tak sanggup menyaksikan semua itu. Tapi rasa penasarannya lebih besar, dengan ragu ia melangkahkan kakinya mendekati dinding tersebut.
Foto kebersaman Gelora dan Radit berhamburan memenuhi setiap dinding kamar pria pemilik lesung pipi tersebut. Ada satu foto yang membuat Pragma mengepalkan tangan di ke dua sisi tubuhnya.
Foto Gelora dengan perut buncitnya, Radit memeluk Gelora dari belakang. Meletakkan tangannya di perut Gelora, sebuah senyuman tulus dan bahagia tersungging di bibir mereka.
1 Maret (anak pertama kami saat usianya enam bulan)
Pragma membaca sebuah notes yang tertulis di bawah foto tersebut. Bukan cuma itu, mereka juga berfoto saat sedang berciuman mesra, hati Pragma kini semakin hancur berkeping-keping. Kenyataan ini sangat membuatnya drop.