Lama berbincang-bincaang dengan grandma dan ibunya. Ini semua ia lakukan agar bisa mengakrabkan diri lagi dengan ke dua wanita tersebut.
Drttt
Drtt
Bunyi dering handphonenya terdengar menarik atensi ke dua wanita itu. Terpampang jelas di layar ponselnya nama si penelpon.
"Dari ayahmu," kata Raeni membuat Pragma segera mengangkat panggilannya dan sedikit menjauh dari sana.
"Mami, aku ingi ke kamar sebaiknya Mami juga ke kamar," pungkas Raeni menatap ibu mertuanya.
"Kau duluan saja, aku ingin membawa hadiah ini ke kamar Pragma," celetuknya tiba-tiba ingin bertemu dengan Gelora. Ada hal yang harus dibicarakan dengan wanita itu secara empat mata.
Raeni menukikkan alisnya menatap ibu mertuanya curiga. Dia takut Greselya berbuat sesuatu pada Gelora, hingga Pragma mengamuk lagi. Sudah syukur hubungan dirinya dan anaknya membaik, ia tak ingin kembali hancur atas perbuatan mertuanya.
"Mami tidak ingin memarahi dia kan?" tanyanya penuh selidik.