Dengkuran halus dari Pragma mengalun di pendengaran Gelora. Wanita berperut buncit tersebut dengan pelan melepaskan lilitan tangan Pragma dari pinggangnya, mengangkat kepala Pragma dari dadanya. Semuanya ia lakukan dengan sangat pelan takut menganggu tidur siang Pragma.
Cup
"Tidur yang nyenyak Rama, kamu pasti sangat kelelahan karena beberapa hari ini kamu sibuk bekerja dan mempersiapkan kejutan untukku." Gelora memandangi teduh wajah Pragma. Mengelus surai cokelatnya dengan sayang, sungguh dirinya sangat beruntung dicintai oleh pria seperti Pragma.
"Thank you so much for all the happiness you gave my husband. I will learn to love you, help me," bisiknya pelan tepat di telinga Pragma. Sebelum beranjak turun dari kasur mendekati meja di mana banyak tumpukan kado di sana.