Pragma memindahkan rujak mangga yang berada di plastik ke dalam mangkuk. Setelah itu baru dia berikan kepada istrinya dan diterima langsung oleh Gelora.
Tentu saja Pragma memberikan rujak mangga setelah istrinya mengisi perutnya dengan bubur yang dimasak oleh ART di rumahnya. Gelora tidak suka bubur rumah sakit jadi Pragma menyuruh ART-nya membuatkan istrinya bubur.
"Silahkan dinikmati Sayang," seru Pragma bersiap menyuapinya Geloranya.
Gelora menggelengkan kepalanya tanda menolak. "Aku bisa sendiri!"
Raut wajah Pragma berubah sendu. Bahunya melemas serta sorot matanya sendu, dia sangat tidak suka diabaikan seperti ini. Sangat menyakitkan baginya ditolak oleh istrinya seperti ini.
Gelora melirik ekspresi wajah Pragma. Kasihan juga jika mendiami Pragma seperti ini, dia terlihat sangat kelelahan. Pikir Gelora dalam hatinya.
"Kamu sudah makan?" tanya Gelora hati-hati. Sebenarnya ia gengsi untuk menanyakan itu, tapi itulah pertanyaan yang keluar dari mulutnya.
