Masih di tempat yang sama mereka saling melemparkan tatapan khas masing-masing. Radit tak dapat mengelak jika wajah Pragma sangat rupawan dari dirinya, ia takut Gelora jatuh cinta untuk ke dua kalinya pada pria di depannya.
Obrolan mereka masih terus terlanjut. Tapi disini terlihat Pragma tampak membicarakan istrinya pada Radit, dalam hatinya pria itu marah dan mengakui jika ia menyukai Gelora.
Dan itu tentunya sangat menguntungkan baginya karena ada alasan untuk membuatnya babak belur agar Gelora tak menyalahkan dirinya.
Pragma tak ingin Gelora menyalakan dirinya, jika ia menghajar Radit tanpa alasan yang jelas. Dia ingin membuat Radit marah lebih dulu, ia ingin pria itu sendiri yang mengakui jika mencintai istrinya. Dengan begini Pragma punya alasan, Pria mana yang akan suka istrinya disukai oleh pria lain di depan mata. Itu adalah alasan yang cukup logis untuk ia berikan pada Gelora.