Suasana di ruang keluarga yang tadinya bahagia karena candaan dari ke dua anak laki-lakinya mendadak mencekam, setelah kedatangan dua tamu tak diundang tersebut.
Tamu itu menerobos masuk ke dalam rumahnya begitu saja. Masih dengan sisa amarahnya Zaelan mengebrek meja di kediaman Zerran membuat tuan rumah akhirnya marah.
"Kenapa kau datang ke sini dan membuat keributan? Kami tak ada mengundangmu," sarkas Radit tetap tenang meski suasana hatinya kian terasa panas Ingin menonjok wajah pria paruh baya di depannya. Yang sialnya lagi pria itu memeiliki banyak kekuasan dibandingkan dirinya.
Dia bukanlah pria bodoh ingin membuat karir dan penghasilannya hancur gara-gara ayah Pragma.
"Seharusnya kau tanyakan dulu kepada dirimu. Mengapa aku datang ke sini kalau kau berani mengusik keluargaku. Kau menemui menantuku secara diam-diam," sinis Zaelan membalikkan ucapan Radit.