Sudah sejam semenjak ia sadar, pria itu masih belum mengeluarkan suaranya sama sekali. Dia sibuk mengetik beberapa angka di keyboard laptopnya. Meski kepalanya masih terasa berdenyut nyeri, tapi ia tak memedulikannya.
Rudolp dibuat bungkam oleh sikap Pragma. Pria itu terlihat sangat tenang dari biasanya, entah apa yang ia rencanakan.
"Rudolp saya telah mengirimkan kamu lokasi keberadaan istri saya, sediakan dua puluh bodyguard untuk ke sana. Dan tolong ikuti arahan saya," ucap Pragma tanpa basa-basi. Pria itu menutup kasar laptopnya, untung ia masih bisa melacak keberadaan istrinya melalui kalung yang pernah ia berikan. Di dalam mutiaranya ada sebuah chip kecil, yang terhubung langsung di aplikasi yang ia buat sendiri.
"Jangan panik Pragma, kendalikan amarahmu," ujarnya berusaha menenangkan pikirannya. Sedangkan Rudolp sudah beranjak dari sana.