Pragma menatap ibu angkat istrinya, saat ini dia sedang berada di dalam ruangan Kasih.
"Sebenarnya ada apa, Ibu?" tanya Pragma tanpa basa-basi. Wajah wanita tua itu masih tampak pucat dan menunjukkan ketegangan yang jelas.
"Dia mencari tentang keberadaan anaknya," ucap Kasih kini pasrah memberitahunya pada Pragma. Meski pria di depannya, yang notabenya adalah menantunya tapi tetap saja Kasih merasa takut pada Pragma. Dia tidak ada bedanya dengan orang yang mengancamnya tadi, Pragma bisa saja menodongkan pistol ke arahnya jika dia tidak ingin mengatakan hal sebenarnya.
Pragma menaikkan sebelah alisnya, jari-jarinya mengetuk di atas meja. "Apakah ini berkaitan dengan orang tua istriku?" tanyanya tepat sasaran membuat Kasih tidak dapat mengelak.