Melihat ekspresi tulus di wajah Ayu Lesmana, Bagas tersedak. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu mengangguk dengan berat.
"Jadi, bawa benda ini kembali untuk bibi dan paman." Ayu Lesmana tertawa, "Lihat barang-barang yang kamu beli ini, apa kamu mencoba ingin membuatku tetap sehat? Aku bahkan belum berumur dua puluh tahun, dan aku dalam keadaan sangat sehat."
Bagas mulai merasa sedikit malu sekarang. Dia mengangkat tangannya dan menggaruk kepalanya, "Oh, tapi ini mahal, aku dan ibu aku tidak mengerti. Bagaimanapun, aku membelinya dengan harga yang lumayan."
Alasan ini sangat sederhana dan kasar.
Ayu Lesmana tiba-tiba menyeringai.
"Kalau begitu tunggu sampai aku menikah, pilihlah sesuatu yang lebih mahal untuk kamu berikan padaku." Dia mengedipkan mata pada Bagas.
Mata Bagas langsung membelalak, "Apa? Kamu akan menikah!"
Ayu Lesmana terkekeh, "Diperkirakan tahun depan, kamu bisa menabung dulu."