Mata Lilly bergetar, dia mengangkat matanya ke arah Ayu Lesmana, menatap matanya jernih dan indah.
Siapa yang tidak ingin menang?
Dia sudah kalah dari Renata sekali, dan dia tidak ingin kalah untuk kedua kalinya, "Bisakah aku?"
Ayu Lesmana mengangguk, dengan sungguh-sungguh dan tegas berkata, "Ya."
Lilly menarik napas dalam-dalam. Dia tidak tahu mengapa, ketika dia bertemu dengan tatapan mata Ayu Lesmana, dia tiba-tiba merasa bahwa dia benar-benar bisa melakukannya.
Dia yakin dia bisa melampaui Renata, baik secara spiritual maupun material.
"Lilly, berhenti bicara tentang putus sekolah. Ini adalah teori melarikan diri dari pecundang." Ayu Lesmana meremas tangannya, "Seorang pejuang sejati, berani menghadapi kehidupan yang suram."
Aksen kalimat terakhirnya sangat lucu, dan Lilly langsung geli.
"Baiklah, ayo kita pulang dulu, kembali dan ulas pelajaran dengan baik, dan tunggu sampai ujian selesai sebelum memikirkan permainannya." Tanya Ayu Lesmana.