Wajah Sigit Santoso juga tampak sedikit berat, tapi dia segera pulih dan mengulurkan tangannya untuk memegang tangan Ayu Lesmana, "Jangan marah."
Ayu Lesmana cemberut dan menatapnya.
Dia tidak marah, tapi sangat marah.
"Menurutku itu juga sebuah pujian." Sigit Santoso mengangkat alisnya, "Orang baik sepertiku, tentu saja ingin menikahi gadis yang lebih baik seperti Ayu Lesmana."
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Gadis sepertinya?
Ayu Lesmana terhibur oleh kata-katanya. Judul ini tiba-tiba memuaskan semua hati gadisnya.
"Apakah kamu begitu percaya diri?"
"Fakta." Sigit Santoso mengangkat alisnya.
Bukankah orang seperti dia adalah orang baik?
Ayu Lesmana melihat ekspresi arogannya yang langka dan menyodok wajahnya, "Sigit Santoso adalah yang terbaik!"
Sigit Santoso mengulurkan tangan dan memegang tangannya, "Siapa namamu?"
Ayu Lesmana berkedip.
Sigit Santoso mengangkat matanya, "Panggil suaminya."