Susah payah Dini menapaki tangga, akhirnya sampai di depan kamar tidur utama sang pemilik rumah. Ia tidak mengalami kesulitan karena pintu yang memang tidak terkunci, lalu kembali memapah Sonya memasuki ruangan yang langsung semerbak beraroma segar green-tea.
"Aku masih ingin minum ...."
"Kakak sudah terlalu banyak minum. Sekarang tidurlah!" Dini masih berusaha menanggapi ocehan Sonya dengan sahutan-sahutan ringan.
Ia menghela nafas lega, mana kala tubuh ramping Sonya kini berpindah ke atas kasur bersepreikan kain sutra warna biru pekat. Dress pendek wanita itu sedikit tersingkap, memperlihatkan seluruh pahanya yang benar-benar mulus tanpa noda.
"Aku mau minummm ...."
Dini tidak lagi menyahut, membiarkan semua racauan Sonya yang semakin lirih dan kemudian menghilang bersama kedua pasang matanya yang lelap. Dilepaskannya sepasang heels dari kaki yang jenjang, lantas menyelimuti tubuh wanita itu hingga batas dada.