Dini meneguk hampir separuh isi botol air mineral dingin yang diambilnya dari dalam kulkas. Nafas perempuan itu bahkan masih tersengal-sengal saat ia harus berlari dan pergi diam-diam menyelinap pulang tanpa diketahui oleh penghuni rumah sebelah.
Reno masih sibuk dengan minumannya, sementara Riki asyik bermain game dan Mbak Pur membereskan botol- botol yang telah kosong dari atas meja. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada Bara setelah ditinggalkannya karena sekali pun ia tidak berani menoleh ke belakang.
"Aku masih haus ...." Suara Dini masih bergetar, sejalan dengan kedua tangannya yang juga masih gemetaran.
Diteguknya lagi air es itu, berharap bisa mendinginkan rasa panas yang seakan membakar tubuhnya dari dalam. Ia berlari ke kamar, mengunci pintu dan merebahkan raganya ke tempat tidur.
"Kenapa aku menjadi bergairah? Apa yang terjadi," gumamnya lirih, lantas memiringkan posisi tidurnya menghadap ke dinding kamar.