"Aah!! Huh? Dimana aku?!." teriakku ketika terbangun di sebuah kamar mewah yang memiliki nuansa abad ke 16 atau 17 an. Jika tidak salah, aku mengingat bahwa aku ditabrak sebuah mobil ketika sedang menyeberang jalan. Untuk memastikan, aku mencubit pipiku dan itu sakit, ini bukan khayalan semata!.
"Haruskah aku bergembira- !!." Tunggu ini bukan suaraku dan bahasa ini juga tidak aku kenal, aku lalu bangkit dari tempat tidur yang aku perkirakan berukuran King.
Lalu aku menemukan cermin besar bertahtakan emas, aku lalu melihat cerminan diriku.
'Aku menyeberang?! Tidak mungkin, bukan? Apakah teori Isekai itu benar?.' pikirku, lalu rentetan ingatan menjebol otakku.
"Grghaaaa!!!...." Erangku kesakitan merasakan kepalaku cenut - cenut luar biasa, lalu aku tahu diriku yang baru berkat rentetan itu.
"Gah! Hah... Hah.... Franz George von Gothland... jadi ini namaku..." gumamku memegangi kepalaku yang masih sakit.
Ketika aku sedang memilah ingatanku, aku mendengar langkah kaki di luar. Lalu pintu terbuka , dan sesosok pria paruh baya dengan pakaian militer berornamen mewah seperti seorang komandan masuk ke dalam diikuti dua orang lain yang memiliki pakaian yang sama namun tanpa ornamen mewah.
Dia melihatku yang berlutut tidak jauh dari tempat tidurku, dia lalu mendatangiku dan membantuku untuk duduk di tempat tidur. Dia lalu berbalik memerintahkan kedua anak buahnya.
"Oh , Demi Dewi Cahaya! Yang Mulia Count sudah sadar, beritahu kanselir akan hal ini! dan beritahukan Nona Katherine bahwa Yang Mulia telah sadar!." Teriaknya yang membuat kedua bawahannya menegang lalu memberi hormat dan berbalik pergi. Pria paruh baya itu lalu menoleh padaku lagi.
" Yang Mulia, apakah kamu baik - baik saja?." Tanyanya dengan khawatir.
" Aku baik - baik saja.... hanya saja ingatanku agak berantakan." Jawabku yang masih merasakan sakit di kepala namun tidak sesakit tadi. "kamu?." aku menatap komandan itu.
" Yang Mulia.... kamu benar - benar lupa akan saya?." sudah aku bilang bahwa ingatanku kacau, sialan!.
Aku hanya memandangnya seperti orang bodoh, dia lalu berdeham.
"*batuk Yang Mulia, saya adalah Fritz, Fritz Kochler, ksatria yang bertugas di bawah keluarga anda." dia berdiri lalu memberi hormat ala bangsawan.
" Fritz ya.... kalau begitu, Fritz. Katakan padaku, apa yang terjadi padaku?." Tanyaku lalu menggosok daguku.
" Yang Mulia, anda saat itu sedang latihan berkuda. Tapi entah kenapa kuda yang anda tunggangi tiba - tiba meringkik ketakutan, lalu anda tidak bisa menjaga keseimbangan dan terjatuh dari kuda tepat di kepala. Dan anda sudah koma selama seminggu." Jawab Fritz menjelaskan penyebab aku koma.
...
Ketika aku dan Fritz sedang berbicara, aku mendengar langkah kaki lain , tapi lebih banyak. Beberapa saat kemudian aku melihat empat sosok masuk ke dalam kamarku, diikuti oleh beberapa tabib ,mungkin?
Yang pertama, adalah orang yang tiba - tiba teringat di kepalaku. Dia adalah Kanselir Freiderich Hertzmann von Ravendorff, dia berusia 80 tahun saat ini. Menurut ingatanku, kanselir ini merupakan rubah tua yang berpengalaman di bidang politik.
Lalu yang kedua hingga keempat adalah sebuah keluarga, aku samar mengingat mereka. Mereka adalah keluarga bangsawan Léon, jika aku tidak salah mengingat, yang laki - laki adalah pamanku dari sisi ibuku.
Dia adalah Adipati Fransisco De Berrante of Léon, dia memiliki rambut hitam dan bermata abu - abu, di sebelahnya adalah seorang wanita paruh baya namun cantik dengan rambut berwarna jahe dan mata hijaunya, dia adalah bibiku. Dia bernama Rosemarie Casablanca of Léon , dan di depan paman dan bibiku ada seorang gadis yang sepertinya satu tahun lebih tua dariku, dia memiliki wajah perpaduan paman dan bibiku, rambut dan matanya berwarna sama dengan bibiku. Dia bernama Katherine Julieta of Léon yang merupakan sepupu dan juga tunanganku.
" Yang Mulia, akhirnya anda siuman..." Kanselir Friedrich yang aku anggap kakekku sendiri menghela nafas lega.
"Ya Hng!!." Ketika aku ingin membalas, tiba - tiba aku dipeluk oleh bibiku, dimana wajahku dibenamkan ke payudaranya yang besar.
Melihatku yang akan sekarat lagi, Pamanku berbicara ke istrinya. " Sayang, jika kamu memeluknya seerat itu, dia akan meninggal."
"Umm... Baiklah, tapi kamu tahukan.... Franz sudah aku anggap anakku sendiri, ketika mengetahui dia koma... hatiku hancur." Ucap bibiku, melepaskan pelukannya.
"*batuk* *batuk*... senjata mematikan." gumanku melihat ke payudara bibiku yang besar dengan permusuhan, lalu aku mendengar candaan gadis yang merupakan sepupuku sendiri.
" Lihat itu, Mama. Franz membenci payudaramu sekarang." ucap Katherine terkikik, lalu diinterupsi oleh deham Kanselir Friedrich.
"*batuk* baiklah, ini bukannya bercanda hal kotor. Yang Mulia, anda harus diperiksa dulu kesehatan anda." Ucap Kanselir Friedrich menawariku diperiksa dokter, aku hanya mengangguk setuju.
Lalu aku mulai diperiksa, seperti Sang Dokter mulai membacakan sesuatu yang menurutku adalah sihir penyembuhan. Dia lalu turun ke leher, dada kiri, perut dan telapak kaki. Dia kemudian berbalik ke arah Keluarga paman dan Kanselir.
" Yang Mulia Count baik - baik saja. Dia hanya mengalami gegar otak ringan, yang kemungkinan ingatannya agak kacau sekarang. Jadi, biarkan Yang Mulia Count beristirahat selama sehari." Ucap Dokter menjelaskan cideraku, aku hanya mengangguk secara internal.
" Begitu... Terima kasih banyak dokter." Ucap Bibiku membungkuk.
" T-Tidak , Nyonya Léon. Ini sudah tugas saya sebagai dokter." Balas dokter tersebut malu.
"Baiklah, karena Yang Mulia sudah diperiksa. Mari kita tinggalkan Yang Mulia untuk beristirahat." Ucap Kanselir, ini juga membiarkanku beradaptasi dengan tubuh ini, lalu semua orang meninggalkanku sendirian.
Setelah itu, aku berdiri dari tempat tidurku, kemudian berjalan ke lemari buku yang ada di kamar, lalu aku mengambil salah satu buku bertuliskan "Sejarah Benua Euralia" dan mulai membacanya sambil tiduran di tempat tidurku lagi.
Di bab awal buku, aku disuguhkan dengan sejarah tentang peradaban di Benua Euralia, dimana semua ras dan makhluk fantasi di duniaku ada dan nyata di dunia ini.
Seperti Bangsa Elf yang dipimpin oleh High Elf yang menetap di Barat Daya benua yang memiliki iklim sub tropis, mereka mendirikan sebuah Kekaisaran bernama Alfheim.
Lalu ada Bangsa Dwarf yang mendirikan sebuah konfederasi pegunungan di tengah benua, yang menurutku mirip Swiss di duniaku dulu.
Lalu ada Beastfolk yang menetap di selatan benua, mereka ada yang mendirikan kesukuan mereka sendiri dan ada juga yang mendirikan kerajaan , seperti suku ikan yang mendirikan Kerajaan Poseidonia.
Kemudian ada Bangsa Naga dan turunannya yang menetap di barat laut benua di sebuah kepulauan besar mirip dengan inggris, mereka mendirikan Kerajaan Suci Albion.
Jika berbicara tentang naga, di timur ada juga sebenarnya, mereka adalah jenis naga asia menurut prespektif gambar yang ada di buku, mereka tidak pernah terlihat di antara penduduk timur, bahkan beberapa dari mereka di anggap dewa oleh manusia.
Lalu, ada manusia itu sendiri. Mereka adalah mayoritas di benua ini, mungkin ada 70% daratan benua dikuasai manusia.
Dan terkahir adalah iblis. Menurut sejarah, ada sebuah kekaisaran besar yang didirikan oleh 72 Archduke saat itu , yang dinamai Kekaisaran Bersatu Vazaroth. Mereka saat itu ada di timur benua, namun karena kekalahan perang mereka mundur ke timur jauh benua.
Lalu aku berpindah ke bab selanjutnya, dimana itu menjelaskan sejarah perang klise antara baik dan jahat. Ini kembali ke 2000 yang lalu ketika Benua Euralia bagian Barat yang diinvasi oleh Bangsa Iblis yang saat itu memiliki tentara yang sangat kuat.
Lalu semua ras selain iblis membuat koalisi bersama untuk menanggulangi invasi iblis, walaupun mereka membentuk koalisi bersama, mereka masih kalah dari iblis.
Hingga atas saran dari Kaisar Elf saat itu Drannor Thegeiros dan seorang sage dari pihak manusia bernama Garrat Banwick ,memanggil seorang pahlawan ke dunia mereka yang diberkati dewa dan dewi dunia ini untuk melawan Iblis.
Karena Berkat dari Para Dewa dan Dewi, Koalisi bersatu yang dikomandoi oleh Sang Pahlawan akhirnya bisa mengalahkan iblis, dan seperti hal klise lainnya, Pahlawan tersebut lalu dinikahkan dengan putri - putri dari beberapa raja dan kaisar saat itu.
Ketika aku ingin membaca bab selanjutnya yang berisi tentang sejarah setelah perang klise tersebut, tiba - tiba pintu kamarku diketuk diikuti dengan suara feminim.
"Franz, ini aku. Katherine, aku membawakanmu makan siap untukmu, kamu belum makan semenjak koma."
Aku lalu merasakan bahwa aku sedikit lapar, jadi aku mengizinkan Katherine masuk. "Masuk!." teriakku dari dalam.
Lalu pintu terbuka dan sosok Katherine masuk ke kamarku dengan membawa kereta dorong berisi makanan, aku bisa mencium kelezatan makanan ini.
Katherine lalu mengambil mangkuk sup yang sepertinya sup ayam lalu duduk di sampingku.
" Ini, ada sup favoritmu. cocok untukmu agar kembali fit lagi." ucap Katherine, lalu perutku berteriak yang membuatku terdiam karena malu.
"*keroncongan* maaf...." Aku menggaruk pipiku lalu meletakan buku yang aku baca ke meja kecil disampingku. Katherine hanya terkikik.
Lalu aku makan disuapi oleh Katherine, sebagai seorang jones dikehidupanku sebelumnya, aku merasa canggung ketika harus dekat dengan seorang gadis remaja seperti katherine.
Katherine yang sedang menyuapiku tidak sengaja melihat buku yang aku letakkan di meja kecil samping tempat tidurku. "Franz, apakah kamu membaca buku aneh itu lagi?." Tanyanya dengan penasaran.
'Aneh? Itu?.' "Aneh apa?." Tanyaku balik tidak mengerti.
"Itu, buku di sampingmu. buku bertuliskan bahasa aneh itu." Jawab Katherine dengan mengerucutkan bibirnya seperti menunjuk ke buku yang baru saja aku baca.
'Ah, buku berbahasa Jerman itu.....' "Tunggu! Jerman?!." jeritku tidak percaya, yang mengagetkan Katherine.
"Jerman apa?!." Tanya Katherine kaget.
"Itu, buku ini! Katherine, dimana aku menemukan buku ini?." Tanyaku mengambil buku itu lagi dengan penuh semangat.
Katherine mencoba mengingat - ingat apa yang aku lakukan dulu sebelum koma. Lalu dia teringat sesuatu. "Ah! kamu membelinya dari seorang wanita tua ketika sedang berpatroli di kota."
"Wanita tua? Argh!!." "Franz!." ketika aku mencoba mengingatnya, tiba - tiba kepalaku sakit. Kejadian ini membuat panik Katherine, dia lalu menaruh mangkuk sup tadi dan mulai berlari mencari bantuan.
Aku masih memegangi kepalaku, aku mulai berguling - guling di kasurku. Lalu ingatan seperti teori pembuatan mesin uap, mesin kombusi, pembuatan senjata api , meriam, kapal laut baja dan lain sebagainya. Lalu aku mulai kegilanhan kesadaran dan pingsan diikuti dengan darah yang mengalir dari hidungku.