Setelah berkompromi dengan Katherine dimana biaya tutup mulutnya adalah berhubungan seks, Franz lalu melanjutkan membaca sejarah County Gothland.
Menurut buku, Kerah Count Gothland dulunya adalah Kadipaten Agung Gothland. Kadipaten ini dibentuk oleh tiga keluarga termahsyur benua, von Gothland milik Franz, of Léon milik Pamannya Fransisco dan von Rosenburg yang sekarang menjadi bagian dari Kekaisaran Cahaya.
Dan menurut buku, ketiga keluarga ini memiliki garis darah dari Pahlawan Besar Aldophus Hitler.
Ketika Franz membaca ini, dia tiba - tiba memuncratkan ludahnya karena kaget. "Pfftt...." Katherine yang melihat Franz meludahkan liurnya memandang dengan jijik lalu melanjutkan membacanya lagi.
"Maaf... hehehe." Franz melihat tatapan jijik Katherine, dia hanya bisa menggaruk belakang kepalanya.
'Pantas saja jasad dari kumis kotak itu tidak ditemukan di bunker rahasianya, ternyata...' Pikir Franz lalu melanjutkan membacanya lagi.
Seperti biasa sifat manusia yang munafik, sombong, haus akan kekuasaan dan serakah. Pada 1580, sebuah Gereja yang disebut Gereja Cahaya memproklamirkan diri sebagai agama yang benar, mereka akan menganggap semua agama selain agama cahaya mereka yang diberkati Dewi Cahaya adalah sesat.
Lalu tanpa badai dan hujan, tiba - tiba muncul Kekaisaran baru di benua tengah yang bernamakan Kekaisaran Cahaya yang menganut Agama Cahaya. kemunculan tiba - tibanya membuat berbagai kekuatan saat itu mulai waspada terutama Kadipaten Agung Gothlandia yang langsung berbatasan dengan mereka.
10 tahun kemudian ketika Kadipaten Agung dipimpin oleh Maximilian I von Gothland yang merupakan leluhur dari Franz, Kekaisaran Cahaya di bawah komando Gereja Cahaya menyatakan perang salib ke Kadipaten Agung Gothland yang dianggap bidat Dewi.
Kadipaten Agung yang merasa agama mereka benar , karena itu juga agama dari Sang Pahlawan Besar Benua. Menolak serangan tersebut, perang salib tersebut berlangsung selama 100 tahun, dimana pada akhirnya Kadipaten Agung Gothlandia harus menyerah setelah penghianatan Keluarga von Rosenburg.
Dengan Perjanjian Zaranje, dimana Kadipaten Agung Gothland diturunkan menjadi Count Independen, lalu seluruh wilayah selatan milik keluarga Rosenburg diserahkan ke Kekaisaran Cahaya, kemudian seluruh populasi manusia di Count Gothland dikonversi memeluk agama Dewi Cahaya.
Setelah kekalahan Kadipaten Agung Gothland kalah dan diturunkan menjadi Count, seluruh benua bergejolak , terutama kemarahan Kaisar Aelderic I dari Kekaisaran Alfheim yang memiliki hubungan baik dengan Kadipaten Agung Gothland saat itu.
Kekaisaran Alfheim mengirim surat yang berisikan kekecewaan Kaisar Elf atas kemanusiaan atas ketidakhormatan Gereja dan Kaisar Caesarius Vol Serdan yang saat itu menjabat, namun bukan dengan penjelasan yang menyenangkan, mereka malah menyatakan perang salib lagi pada Kekaisaran Alfheim yang dimenangkan telak oleh Kekaisaran Alfheim, dimana Ibukota Lux dan Gereja Agung St. Martinus di bombardir airship milik Elf.
"Yah.... keserakahan dan kesombongan dapat membunuhmu." gumam Franz lalu meregangkan tubuhnya yang menarik perhatian Katherine.
"Apa?." Tanya Katherine.
" Keserakahan dan Kesombongan dapat membunuhmu." ulang Franz menunjuk ke sejarah tentang Kekaisaran Cahaya yang di bombardir Kekaisaran Elf karena keserakahan dan kesombongan mereka.
" Ya.... Baik, ini sudah jam 10 malam, ayo kembali ke kamar." ucap Katherine lalu melihat jam di perpustakaan.
" sudah? tapi aku belum membaca buku tentang teknologi." Franz mengangkat alisnya.
" kamu bisa membacanya besok, Franz." Katherine memutar matanya.
"... Baiklah." Franz terdiam sejenak, dia lalu berdiri lalu membawa buku ensikolpedia teknologi dunia dan akan membacanya besok.
....
Pov Franz.
Setelah meninggalkan perpustakaan bersama Katherine sambil membawa buku yang belum aku baca. Aku berbincang - bincang dengan Katherine tentang County ini sendiri, sayangnya dia tidak terlalu paham.
'mungkin aku perlu melihat secara aktual bersama Kanselir Freiderich.' pikirku berjalan bersebelahan dengan Katherine.
Butuh 30 menit kami berdua kembali ke kamar, sesampainya di kamar, ketika aku ingin meletakan buku yang aku ambil tadi. Tiba - Tiba Katherine langsung merangkulkan lengannya ke leherku, lalu menciumku dengan panas sebelum aku bertindak. "Hng! *Chu* *Chu* *Smoch*." Karena selisih ketinggian, Katherine harus sedikit jinjit.
Aku lalu merasakan lidah Katherine mencoba menerobos masuk, jujur saja ini pertama kalinya aku dicium oleh seorang gadis cantik. Jadi aku membalasnya dengan acak - acakan dan kaku.
Lalu tanpa sadar aku memijat pantat Katherin yang kencang dibalik pakaian one picenya. "Hn~ *Chu* Franz..." Erang Ketika pantatnya aku remas.
Kami bercumbu selama 10 menit dan berhenti untuk mengambil nafas dan dahi kami masih menempel satu sama lain, aku bisa mencium aroma khas dari tubuhnya. Mungkin feromon?.
" Kath...." Bisikku ketika memanggil nama panggilannya menurut ingatan tubuh ini.
"Franz..." Bisik Katherine kepadaku, lalu kamu melanjutkan cumbuan kami. Selain itu kami saling melepaskan pakaian kami, untungnya milikku hanya pakaian santai, namun untuk milik Katherine, aku perlu bantuannya untuk melepas pakaiannya.
Katherine melepas atasanku, tangannya meraba - raba ototku yang terpahat sempurna, dia terkadang memainkan putingku yang agak membuatku geli.
Aku membalasnya dengan memasukan tanganku ke pantatnya dan menunjuk - tunjuk lubang anusnya yang membuatnya terkesiap, dia menatapku dengan tidak puas dan aku balas dengan senyum polos.
Lalu aku melepaskan resleting dan kancing pakaian one piece Katherine yang terletak dibelakang, setelah itu aku melepasnya dengan melorotkannya ke bawah dan terlihatlah tubuh seorang gadis cantik dan seksi di depanku. walaupun dia mengenakan pakaian dalam kuno, yang kuperkirakan seperti pakaian dalam pada abad ke 18 akhir dan 19 awal.
Katherine mengenakan korset merah muda dengan celana dalam yang sebenarnya mirip celana tidur, aku hanya bisa mengerang tidak berdaya karena harus berurusan untuk membuka hal rumit ini terutama korsetnya.
"mungkin aku perlu membuat pakaian dalam khusus.." gumamku melepas korset Katherine yang penuh dengan tali dan straples.
Setelah berberapa menit melepaskan benda terkutuk bernama korset ini, ketika aku berhasil melepas korsetnya, tubuh seksi dan bugil Katherine terlihat jelas tanpa persembunyian lagi.
Payudaranya berkisar C cup, tidak besar dan tidak kecil cukup ditangan, lalu pantatnya yang besar dan kencang yang membuatku tergiur ingin memangsanya. Namun aku kesampingkan dulu, aku ingin mengajarkan suatu hal baru pada Katherine.
Aku lalu duduk di kursi dan memanggil Katherine yang mendapat pandangan bingung Katherine.
" Kemari Kath... tolong berlutut dan lepas celanaku." perintahku halus dimana sebuah tenda hampir berdiri tegak di celanaku.
"Kenapa?." Tanya Katherine bingung.
" Nah, jangan banyak tanya. nanti kamu tahu sendiri." Jawabku dengan senyum penuh arti, Katherin hanya mengangguk dan mengikuti intruksiku, dia lalu berlutut dan mulai melepas celanaku. Sayangnya kepalanya terlalu dekat, jadi ketika celana dilepas, ayamku langsung kabur dan menampar wajahnya. "Auh! Wow... ini besar!." Teriak Katherine ketika ditampar ayamku, lalu terkagum melihat ukuran ayamku yang memiliki panjang sekitar 10 inchi dan diameter sekitar 2 atau 3 inchi.
" Sekarang, Kath... jilat itu." suruhku, yang melihat wajah melongo Katherine.
Lalu wajahnya melongonya memudar digantikan dengan wajah tidak puas "Apa? tidak! Kata mama ini kotor!." Katherine menolak perintahku.
'Jadi bibi yang mengajari Katherine tentang seks...' pikirku.
"Cobalah, lama kelamaan kamu akan ketagihan nantinya." Bisikku seperti seorang setan yang mencoba mempengaruhi seorang anak kambing tuhan. Katherine awalnya ragu, namun karena rasa penasarannya dia akhirnya mencoba menjilat ayamku.
Dia menjilat agak kasar, namun itu cukup bagus untuk orang yang pertama kalinya mencoba.
"mh... bagus, Kath." gumamku memegangi kepalanya tanpa sadar, lalu aku memberi perintah lagi.
"Sekarang masukkan ini ke dalam mulutmu." Katherine hanya mendengarkan, lalu membuka mulutnya yang agak kecil, hanya masuk 1/3 batangku yang masuk.
"Haufh" suara Katherine mengulum untuk pertama kalinya, lalu aku memberikan intruksi lagi. " Kemudian maju mundurkan kepalamu, gunakan lidahmu juga." Lalu aku melihat dia mulai memaju mundurkan kepalanya, aku bisa merasakan lidahnya bermain dengan ujung ayamku, aku terkadang bisa merasakan giginya bergesekan dengan kulit ayamku yang membuat sensasi aneh.
"Oh... yah, terus.... percepat Kath." ucapku menegerang keenakan, Katherine lalu mempercepat kulumannya terkadang aku bisa merasakan giginya mengenai ayamku. Lalu aku merasakan bahwa aku sudah diujung, aku langsung berdiri dan memegangi kepala Katherine. Kemudian aku memperkosa mulut Katherine. "Ogoh.... ogh! Gh!..." suara Katherine ketika aku memperkosa mulutnya, aku melihat ke bawah dan melihat wajah Katherin yang merah padam, matanya menatap mataku dengan air mata dan tanda ketidak puasan.
"Maaf Kath... tapi aku sudah hampir sampai! Ah! Aargh! Aku muncrat, minum semua Kath! itu bergizi untuk wanita!." Erangku yang masih memperkosa mulut Kathe, lalu aku menembakan 9 tali sperma ke mulutnya yang dia coba telan, namun masih ada sperma yang meluber.
Setelah berhenti menembak, aku mengeluarkan penisku dadi dalam mulut Katherin. Dimana dia terbatuk setelahnya.
" *Batuk* *Batuk* Apaan itu Franz?! *Batuk* tenggorokanku mati rasa dan rasanya tersumbat tidak bisa bernafas." ucap Katherine terbatuk.
Aku lalu membantunya berdiri dan mendudukannya di pangkuanku dimana penisku masih tegak dan panas.
"Tidak ada, hanya memberikan suplemen pada wanita." ucapku bercanda.
" Hmph! tapi jujur saja... rasanya agak pahit dan sedikit asin." Katherine menoleh ke arah lain, lalu dia bergumam dengan wajah merah padam. Aku bisa merasakan vaginanya agak basah karena terangsang aku perkosa mulutnya.
" Nah, sekarang.... gantian aku yang memuaskanmu. Hup!." Aku lalu menggendong Katherine seperti gendongan putri dan membawanya ke tempat tidur.
"Kyah!" Katherine menjerit kaget, lalu aku menjatuhkannya ke tempat tidurku yang empuk.
Aku lalu menggunakan teori yang sudah aku pelajari dari beberapa video porno dan doujin dari dunia lamaku, aku mencium bibirnya dengan panas walau masih kaku, tapi sudah tidak terlalu acak - acakan seperti awalan.
Tidak lupa aku menguleni payudaranya yang sedang bertumbuh itu, terkadang aku memilin putingnya yang membuat dia mengerang.
"Hnh!! Mnn~" Erang Katherine lalu membalas dengan mengelus penisku yang masih tegak.
"ah! Mn." Erangku sesaat, aku bisa melihat mata puas dari Katherine.
'Jadi begitu, kamu menantangku.' pikirku menerima provokasi Katherine. Aku lalu melepas ciumanku dari bibirnya lalu turun ke leher jenjangnya dan mulai mencupangnya , dari mencium dengan halus hingga menggigitnya kecil dan menghisapnya agak keras.
"Mn~ Frahns~!." Erang Katherine keenakan, tidak berhenti disitu saja. Aku lalu turun ke payudaranya dan mulai menjilat dan memainkan putingnya dengan menggigitnya, aku juga akan menghisap payudaranya seperti mencari cairan surgawi ibu itu. Tidak lupa tanganku memainkan klitorisnya dan juga menusuk - nusuk vaginanya yang memiliki rambut berwarna merah tipis.
"Ahhh!!! Fraaanz! Jangan! Tidak! Hah! Vaginaku~ Ahah~ Aku, Aku Keluar! Mnh~." Jerit orgasme Katherine agak keras yang mungkin didengar pelayan dan penjaga yang bertugas.
Aku lalu merasakan jari tangan dan telapak tangan kananku basah kuyub dengan air kencing bercampur cum Katherin, lalu aku menjilatnya karena penasaran.
'hm, ini agak asin dan berbau pesing.' Masih tidak berhenti disitu, aku lalu turun ke pusar dan mengecupnya. Kemudian aku turun vaginanya yang masih becek.
"Slurp!." Aku menyedot cairan yang tersisa dan meminumnya.
"Iyah! Franz! itu kotor! Ahn~!." Erang Katherine lalu tersentak ketika merasakan bibirku berciuman dengan bibir bawahnya, dia lalu kejat dimana punggungnya melengkung ketika aku memasukan lidahku.
"Aaahhh~." Erang Katherine lagi, dia mengalami orgasme keduanya sekarang. Setelah puas menjilati tubuh Katherine aku bangkit dan melihat wajah Katherine yang sudah sayu kenikmatan.
" Kamu tahukan ini baru pembukaan... Sekarang kita memasuki hal terpenting itu..." Bisikku di telinganya dengan suara agak gerah.
"Apa?..." Katherine Menengadah menatap senyumku.
" ini mungkin akan sakit di awal, kamu tahu." Ucapku lalu mengeluskan ujung penisku ke bibir vagina Katherine.
"Hn! Tapi lakukan dengan pelan. Ini pertama kalinya bagiku." ucap Katherin pelan dengan wajah imutnya. Alisku terangkat melihat keimutan ini.
'Sepertinya aku mulai mencintainya mulai sekarang.' pikirku lalu menangkupkan rahangku, aku mengangguk.
Lalu aku memasukan penisku perlahan, hanya baru 1/4 saja, itu sudah menabrak selaput dara Katherine, aku lalu menatap wajah Katherine dan dia mengangguk bahwa dia siap.
Namun agar tidak menyiksanya , aku menciumnya dengan nafsu dan memainkan puting. Lalu aku aku langsung menusuknya dan seluruh penisku masuk ke vaginanya.
"Hgah mn~." Katherin tersentak sedikit, aku melihat dia menitihkan air mata yang kemudian aku hapus. Aku merasakan Penisku di cengkram erat oleh vagina sempit Katherine.
Aku lalu menguleni payudaranya lagi, dan aku bisa merasakan cengkraman pada penisku agak kendor. Aku lalu bangkit dan melihat perutnya yang agak cembung karena ukuran penisku yang agak tidak maksud akal untuk gadis 15 tahun.
Aku melihat wajahnya lagi, dimana Katherine tersenyum senang mungkin? dia tersenyum dan mengangguk agar aku melanjutkan. Lalu aku menarik dan mendorong pinggangku secara perlahan karena vagina Katherine masih sempit. Aku melakukan gaya misionaris.
"Ahn~ Ah~ besar~ Franz , aku bisa merasakan penismu di dalam perut Ahan~." Ucap Katherine tersentak - sentak, dimana kakinya melingkari pinggangku.
" Kath.... Vaginamu Hah! Luar biasa sempit." ucapku agak menunduk.
" Terima kasih pujiannya, sayang." ucap Katherine tersenyum sambil memegang pipiku dengan tangan halusnya. aku mengangkat alisku terkejut sejenak, lalu aku mulai memompa dengan lebih keras dan erangan Katherine semakin keras juga.
"AH! MHN~ YA! DI SITU~." Aku merasakan vagina Katherin mengencang lagi dan aku juga merasa bahwa aku akan cum juga.
" Kath! aku juga akan keluar!." bisikku ke telinganya yang merah karena seks kami.
" Keluarkan didalam bersama! aku juga akan keluar! Ahn~!." Jerit Katherin yang mulai dipuncak kenikmatan.
Setelah memacu selama 15 menit, aku tidak tahan lagi. Aku lalu mulai menggigit pundak Katherin dengan ringan, dan Katherine sendiri memelukku dengan erat dimana kakinya makin kencang melingkari pinggangku.
"Hah! Hah! Hah! Argh! Kath! Aku Keluar!!." jeritku keenakan ketika diikuti oleh Katherine. " Franz! Ah! Hanh~ Hn~ Aku jugaaaAh~."
Dimana aku menyeprotkan Spermaku langsung ke dalam rahim Katherine dimana itu bercampur dengan cairan wanita Katherin di dalam.
Setelah itu aku yang tidak puas mulai menggenjot Katherin dengan berbagai gaya dari doggystle, lalu dimana wanita dalam posisi telungkup dan si laki - laki menggenjotnya dari belakang, dan terkahir cowgirl yang menjadi penutup kami. Total kami mengahiskan waktu 3 jam untuk seks pertama kami, dan pada akhirnya kami tertidur karena terlalu lelah dimana batang penisku masih di dalam vagina Katherine dan Katherine tertidur diatasku.
" Terima kasih... Franz." gumam Katherin dalam tidurnya.
" Aah, aku juga." Jawabku lalu tertidur hingga pagi menyambut.