Duduk sendiri termenung di dalam kamar yang selama ini selalu ia jadikan saksi bisu atas segala apa yang telah terjadi padanya, Nabila menangis seraya memegangi satu alat tes kehamilan.
Saat ia melihat alat tes kehamilan itu yang telah ia gunakan satu minggu yang lalu, Nabila semakin tak kuasa menahan air mata yang jatuh berderai membasahi pipi.
Dua garis merah. Ya, dua garis merah kecil yang tampak di dasar alat tes kehamilan itu sukses membuat Nabila merasakan hancur dan sedih dengan begitu dalam.
"Ya Tuhan, apa yang harus ku lakukan saat ini? Aku tidak mungkin jujur pada kedua orang tuaku bahwa kini aku hamil," teriak Nabila seraya menangis di dalam kamarnya.
Nabila tidak mengetahui bahwa kedua orang tuanya sudah kembali dari luar kota.
Sang ibu yang baru pulang dan langsung mencari Nabila pun tanpa ragu membuka pintu kamar Nabila.
"Nabila ...," sapa ibu Renata. Beliau pun sangat terkejut dengan keadaan Nabila yang sedang menangis duduk di atas kasurnya.