Daniel mulai menoleh ke arah Boy. Mendengarkan ceritanya dengan seksama.
"Hingga aku tidak bisa menolak tawaran mereka setelah memfitnah ibuku dan mengancam ibuku," jawab Boy dengan matanya yang berkaca-kaca.
"Siapa yang menawarkan kepadaku, Boy? Mammon?" tanya Daniel dengan acuh.
"Ya, pria yang sama. Pria yang meminta Dani," balas Boy. Perkataan Boy sontak membuat Daniel kaget.
"Kau mengenal sosok pria tersebut?" tanya Daniel lagi.
"Ya. Aku mengenalnya. Dan aku hanya diberi dua pilihan, Daniel." Boy menoleh ke arah Daniel.
"Apa pilihan itu?" tanya Daniel lagi.
"Korupsi atas nama ibuku yang berujung kepada hukuman mati? Atau membunuh ibuku secara langsung tanpa persidangan," jawab Boy tertunduk.
"Dua pilihan yang hampir sama. Lelucon apa itu?" balas Daniel yang mendengar perkataan Boy.
"Lelucon yang tidak akan membuatmu tertawa jika ibu yang melahirkanmu, disiksa di depan matamu, Pak Daniel." Boy tertunduk sedih.