Daniel berhadapan dengan penjaga rumah. Cukup wajar jika rumah sebesar ini memiliki penjaga khusus di dalamnya. Pasti rumah keluarga terpandang dan juga memiliki reputasi yang cukup ternama.
Dengan tenang Daniel menjawab pertanyaan penjaga tersebut, "Saya Daniel. Ingin bertemu dengan orang tua Dara."
"Maaf, tidak bisa. Silahkan Anda pergi dari sini," perintah penjaga itu yang membuat Daniel bersungut.
"Maaf, Pak. Saya dari kepolisian ingin bertemu dengan kedua orang tua Dara," pinta Daniel dengan sopan.
"Maaf, pak. Tidak ada orang tua Dara di sini. Silahkan bapak membuat janji terlebih dahulu untuk menemui nyonya," balas petugas tersebut sembari mendorong dada Daniel sedikit.
Daniel menoleh ke tangan penjaga tersebut yang berani menyentuh dadanya. Di dalam hatinya ia kesal dan marah setengah mati. Namun dia tidak mau membuat perkara yang tidak perlu.