"Anda tidak bisa asal menampar orang lain," ucap Daniel langsung menghentakkan tangan pria paruh baya itu.
"Bagaimana aku tidak kesal karena ternyata dia yang telah membunuh puteriku," ulasnya dengan menggertakkan giginya.
Daniel menghela napas kasarnya dan mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi dengan Nisa dan apa alasan Bunga melakukan itu karena memang Nisa yang menjalin hubungan dengann suami orang.
"Aku tahu bahwa puteriku bersalah namun kau tidak bisa mengambil nyawanya. Bagaimana bila kau di posisiku saat ini," gumam pak Norman dengan matanya yang berkaca-kaca.
Bukan itu saja, pak Norman meminta Bunga untuk menjelaskan mengapa dia tega melakukan itu hingga membuat Nisa tewas. "Apakah kau tahu, betapa aku sangat sulit mendapatkan keturunan sedangkan ketika aku sudah mendapatkannya malah kau membunuhnya."