Pertanyaan itu membuat si perempuan tersenyum lebar, ia melangkah lebih dekat lagi ke arah Haris. "Apakah kau tidak tahu bahwa aku yang telah menyusun rencana ini untuk membunuh Nisa agar aku bisa memilikimu."
"Apa? Kau tega melakukan ini?" gumam Haris menggertakkan giginya.
Haris benar-benar tidak bisa menerima hal itu hingga dia meminta Bunga untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian yang pantas karena besok pagi, dia akan membawa perempuan itu ke kantor polisi.
Daniel yang sejak tadi mendengarkan rekaman suara itu hanya bisa mengepalkan jemarinya sebal karena tidak menyangka ternyata pelakunya adalah istri dari Haris sendiri. Benar sekali dugaan Gladis bahwa perempuan itulah yang telah membunuh Nisa, bukan itu saja Daniel pun langsung memberitahukan hal itu kepada Gladis, beranjak dari duduknya menuju ke apartemen Gladis.
Tok... Tok...