"Selama satu minggu itulah dia kabur dari rumah. Bukankah orang kepercayaanku melihatnya datang ke rumahmu minggu lalu?"
Mendengar itu, Haris mengernyitkan dahinya lagi karena minggu lalu Haris ada pekerjaan keluar kota secara mendadak, memang benar dia berjanji untuk bertemu di tempat biasa. "Aku tidak pernah menyuruhnya datang ke sini karena kami punya tempat sendiri," jawab Haris begitu menyakinkan.
Pak Norman mengerutkan dahinya dan mulai nampak bingung karena saat ini Haris terus saja menepis dugaannya. "Apa ucapanmu bisa dipercaya bahwa kau pergi keluar kota saat itu?" tanya pak Norman menelsik tajam.
"Iya, aku akan menelepon asisten pribadiku bila Bapak tidak percaya," jawabnya tegas.
mencoba mencari bukti yang tersimpan di dalam ponselnya, Daniel langsung menyambar ponsel pria itu dan alangkah terkejutnya Daniel ketika mendapati bahwa semua isi pesan dari pria bernama Haris itu begitu lengkap.