Sebenarnya saat itu, Gladis benar-benar bingung dengan siapa dalang di balik semua ini. Otaknya tak bisa lagi berpikir dengan jernih karena terlihat jelas bahwa si perempuan tua itu selalu saja mengelak apa yang dikatakan oleh Daniel.
"Sebenarnya dia berbohong atau tidak ya?" gumamnya nampak bingung.
Gladis mencoba mendekati Daniel dan mengatakan hal itu kepada Daniel bahwa dia meragukan pendapatnya namun dia juga tidak membenarkan apa yang dikatakan perempuan tua itu.
"Jadi kita harus bagaimana?" tanya Daniel meliriknya.
"Bagaimana menurut Bapak?" ucap Gladis malah balik bertanya.
Pria dengan lesung pipi itu mengedikkan bahunya pelan dan menggelengkan kepalanya, dia tidak ingin sampai salah langkah sehingga terbesit sebuah rasa ragu di dalam hatinya.
"Sebaiknya kau ikut aku," ajak Daniel dengan sengaja meninggalkan ruangan pak Wanto.