Gadis itu tidak lain adalah Gladis, dengan sebuah sapu di tangan kanannya, gadis cantik itu langsung menghampirinya seraya meninju perutnya. "Rasakan kau! Apa kau pikir bisa kabur dari genggamanku." Gladis bukan hanya meninju perutnya saja, dia malah menendang kakinya hingga pria tampan itu tumbang dan kini pria itu terkulai lemas karena Gladis memukulnya sampai babak belur.
Melihat itu, Daniel langsung menyentuh pundak Gladis lembut dan memintanya untuk berhenti karena gadis itu bisa saja membuat pria tapana itu mati. "Sebaiknya kita bawa dia ke kantor polisi saja," ucap Daniel sambil menarik tangan pria itu dan kini menyeretnya ke depan pintu gerbang karena sebentar lagi, anggotanya yang lain akan datang.
Menunggu hampir sepuluh menit, Daniel dan Gladis sontak mengernyitkan dahinya sambil menatap jam tangannya karena anggota timnya belum datang, "Kenapa mereka lama sekali," gumam Daniel mulai sebal.