Banyak sekali dugaan yang terus saja bersarang di dalam pikiran Gladis. Melihat cara pria itu meukis degana begtu tenang dan senyuman yang tersirat di dalam pikirannya membuat Gladis sedikt bingung teentang apa yang ada di dalam pikiran seniman itu.
Berjalan menuruni anak tangga, Gladis tidak pernah menyangka bila ternyata pria itu malah memberikan sekuntum bunga mawar merah untuknya di depan semua orang, "Ini untukmu?" ucapnya seraya menatap Gladis.
"Terima kasih." Gladis benar-benar tertegun mendengar apa yang terjadi pada pria di depannya itu, sebelum mereka pergi ke sebuah tempat maka tidak lupa seniman itu mengajak Gladis ke seberang gedung kesenian yang jaraknya tidak terlalu jauh.
Di saat seseorang yang tanpa sengaja menabrak Gladis, seniman itu memarahinya habis-habisan, "Apa kau punya mata?" ketusnya tak senang melihat Gladis yang hampir saja jatuh.