"Iya, Om. Aku sudah mengingatnya dengan baik," jawab Kanza sembari mengangguk dan pergi berlalu.
Tidak lupa juga mereka memasang kamera perekam di kacamata yang digunakan Kanza. Tery dan Gladis yang memantau dari jauh terlihat cemas melihat Kanza tengah duduk di cafe begitu santai menunggu Tio yang hendak menghampirinya.
Tio yang sudah membawa alat perekam dan pelacak di dalam tasnya langsung menatap Kanza yang sedang melambaikan tangan ke arahnya. Tiba-tiba ponsel Tio berdering ketika dia duduk di samping Kanza, alangkah terkejutnya dia ketika membaca pesan tersebut yang menginginkan Kanza tiada.
"Apa yang harus aku lakukan, Mbak?" tanya Tio dari balik teleponnya.
["Kau ikuti keinginannya saja karena kami telah memantau dari jauh."]
"Baik, Mbak."