Benar-benar tidak disangka ternyata ide yang dikatakan Alif merupakan ide yang bagus. Dengan menyamar sebagai anakk buahnya maka mereka berdua bisa melihat siapa yang ada di dalam dan apa yang mereka bincangkan.
"Kau! Sudah kuduga bahwa kau orang yang telah menculikku?" ucap pria itu dengan nada suara datar.
"Benar, aku melakukan ini untuk menadikanmu sebagai pembunuh putriku," jawabnya terkekeh.
Mendengar hal itu, Alif langsung memasang alat perekam dari balik pintu. Samar-samar namun terdengar jelas bahwa memang pria yang ada di dalam adalah seorang pria, mudah sekali menebaknya bahwa itu adalah Rian menantu pak Denis.
"Haruskah kita melabraknya sekarang?" tanya Alif sudah tidak tahan lagi ingin menangkap basa pria itu.