Setelah puas memukul Elzar. Lio berdiri dan mengalihkan tatapan matanya kearah adiknya yang tengah terlihat kesal, karena Lio tidak mau mendengarkan perkataan sang adik, yang kembali bersikap manja.
"Lihat, Mi." tunjuk Maya kearah tangan Lio yang telah berdarah.
"Maya itu khawatir dengan kondisi kak Lio kalau berdarah seperti itu. Kalau Elzar, dia mah, suka banget berantem. Bahkan, penjaga di rumah saja, selalu dia ajak duel. Kalau dia lagi suntuk. Bahkan, mereka juga main keroyokan melawan Elzar. Makanya, Maya hanya diam saja kalau Elzar dipukul. Kalau kak Lio, nanti kak Lio bisa kenapa-kenapa, kalau Elzar melawan nanti. Dia itu, sangat menyeramkan kak." ucap Maya yang masih dapat di dengar oleh Elzar yang tengah lelah menahan tangkisan tangan kakak iparnya itu.
"Tangan kak Lio bahkan berdarah karena mukul Elzar, Mi, Pi." adu Maya seperti anak kecil yang melihat kakaknya bertengkar dengan orang lain.