Penampakan dua orang kali ini bukan pemandangan yang langkah. Namun yang membuatnya terlihat istimewa adalah, sosok Nichol yang berbeda dari sebelumnya. Namun tetap sama, memiliki kemampuan merayu kakaknya dengan sangat baik. Meluluhkan hatinya, merupakan kemampuan alami yang Nichol miliki alami sejak dia lahir.
"Mau ngasih apa tidak? Kalau tidak mau, terpaksa aku—"
Tak melanjutkan ucapannya, pandangannya teralihkan pada Erlan yang menjulurkan sebuah ATM padanya.
Ketika dia hendak mengambilnya, "Terpaksa apa? Kayaknya kamu harus belajar etika meminta dengan baik. Meminta dan memaksa, itu adalah dua hal yang berbeda."
"Iya, aku paham. Tapi meminta dan memaksa, keduanya harus dituruti." Sambil mengembangkan senyum di bibirnya.
Bibirnya semakin mengembang ketika kartu ATM berwarna hitam berhasil berada di tangannya.