"Bagaimana bisa sampai saat masih tidak ada kabar tentangnya? Apa saja yang kalian lakukan selama ini?"
"Maaf Tuan, kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi keberadaan Nona sangat sulit ditemukan. Semua hal sudah kami upayakan, mulai dari menyebar poster, membuat pengumuman, pemberitaan di media, tapi hasilnya masih nihil."
"Saya tidak ingin mendengar alasan kalian. Saya tidak peduli! Yang saya inginkan hanyalah istriku."
Wajah tampan itu kiat memerah, bagian mata yang seharusnya menjadi bagian penting dari ketampanannya, kini siap memanah siapa pun yang berada di hadapannya.
Sudah tiga bulan, tapi orang suruhannya tidak juga berhasil menemukan di mana Clara. Bukan seperti seorang Erlan, yang biasanya dengan kekuasaannya itu, bisa menemukan apa pun yang ia mau. Tapi untuk menemukan istrinya sendiri, Erlan membutuhkan waktu yang terbilang lama.
"Tuan, kami tahu. Tapi kami sudah berusaha untuk menemukannya. Yang kami khawatirkan adalah, bagaimana jika Nona sudah tiada—"