Viola menggerakkan jari-jarinya yang pucat. Kedua mata yang semula tertutup rapat, kini telah mencoba untuk terbuka lebar. Memandang sekitar penuh dengan saksama, membuka memori lama untuk mengingat kejadian yang pernah dialami.
Ketika Viola mulai mengingat Clara, rasanya ada yang hilang tanpa kehadirannya.
Untuk kedua kalinya dia kehilangan sosok teman baik di dalam hidupnya.
Awal perkenalannya dengan Clara, sebenarnya gadis itu sudah mewanti-wanti dirinya untuk tidak terlalu akrab dengannya. Bukan karena Erlan yang melarangnya, melainkan Viola takut dia akan merasa kecewa jika suatu saat Clara pergi dari kehidupannya. Karena setiap pertemuan akan ada perpisahan.
Namun Viola tidak bisa menahan keadaan yang terus membuat mereka berdua semakin akrab. Hubungan seorang pelayan, bisa seakrab itu dengan istri majikannya.
"Siapa di sana?"