"Ternyata kesukaanku dan Monica benar-benar mirip, ya. Sampai selera martabak kita pun sama." Sambil mengunyah dan melahap sepotong martabak manis yang baru saja dia ambil.
"Dasar bocah!" pekik Erlan dalam hati. Kemudian memalingkan badannya, namun sebenarnya Erlan sedang menyembunyikan senyum di bibirnya.
Melihat Clara yang begitu lahap saat memakan martabak, membuat Erlan merasa senang.
"Kamu mau ke mana?"
Clara menahan tangan Erlan, yang hendak pergi meninggalkannya.
Laki-laki itu pun langsung menoleh ke belakang, dilihatnya mulut Clara yang belepotan dengan noda coklat. "Bersihkan dulu mulutmu itu," ucap Erlan pada Clara. Membuatnya seketika merasa malu dan—
"A-aku ingin kamu memegang anak kita." Clara meraih tangan Erlan dan menempelkan di perutnya. Memaju mundurkan tangan Erlan, hingga melakukan gerakan maju mundur.