Erlan masih berusaha melepaskan tubuhnya dari pelukan wanita itu. Semakin dia berusaha melepaskannya, semakin erat pula rangkulan Reni.
Reni sendiri ingin mengambil keuntungan dari laki-laki yang sedang mabuk, memeluknya seperti saat ini adalah salah satu impian terbesar yang sudah lama dipendam olehnya. Tidak mungkin jika malam ini Reni melepaskan Erlan begitu saja. Tidak akan mungkin terjadi!
Reni sudah gelap mata, hatinya yang sudah dipenuhi satu nama itu harus berusaha lebih keras untuk bisa membuat Erlan mau mengalah dan bernafsu untuk tidur dengannya. Karena biasanya orang mabuk seperti Erlan, birahinya lebih besar ketimbang orang dalam keadaan sadar.
Wanita itu semakin mempererat pelukannya, mengambil lengan tangan Erlan, dan menempelkannya dengan paksa di bagian dadanya yang masih tertutup dengan kain. Erlan yang saat itu sedang mabuk, hanya bisa melawan dengan sisa tenaganya.