"Saya pulang!" ucap Erlan sembari membuka pintu kamarnya.
Di tangan kanannya, ia menenteng manisan buah yang dibelikannya khusus untuk istrinya.
Namun, ternyata Clara sudah tertidur pulas sambil memeluk guling dan dibalut dengan selimut tebal.
Erlan sengaja berjalan begitu pelan, ia takut jika istrinya terbangun. Setelah menaruh manisan buah di dalam kulkas mini yang berada di dalam kamarnya.
Setelah menaruh manisan buah, Erlan segera membuka kancing lengan kemudian disambung dengan kancing bajunya. Kemeja putih polos yang masih harum itu, ia sampirkan pada hanger dan menggantungnya di luar lemari.
Erlan kembali mendekat ke arah Clara, ia kemudian memegang perut istrinya dan seolah tersenyum pada anak di dalam perut Clara. Pria itu sungguh bahagia dengan keadaannya saat ini. Meskipun dirinya harus mengorbankan salah satu orang terpenting di dalam hidupnya.
Clara terlihat begitu pulas dalam tidurnya, sampai-sampai kedatangan Erlan tak berhasil mengganggu tidurnya saat ini.