Erlan bisa membaca apa yang dipikirkan Sanjaya saat ini. Ia tidak menyangka kalau batin Sanjaya selama ini tidak baik-baik saja. Beruntung sekarang Sanjaya sudah bisa percaya dengan Clara. Meskipun tidak seratus persen, setidaknya Sanjaya memiliki rasa di hati kecilnya yang paling dalam.
Namun yang membuat Erlan kagum terhadap putranya sendiri adalah, Sanjaya tidak sedikit pun menangis. Dia tidak cengeng.
Anak kecil di luar sana mungkin sudah menangis saat menghadapi situasi seperti Sanjaya. Dan Sanjaya sendiri mulai bisa menceritakan perasaannya terhadap orang dewasa di sekitarnya, membuat Erlan yakin kalau Sanjaya tumbuh dan berkembang begitu pesat.
Erlan memeluk Sanjaya erat, ia tidak menyangka kalau putra kecilnya itu telah menyimpan kesedihan yang begitu lama. Meskipun Erlan tidak sepenuhnya percaya mengenai Sena, namun saat ini dirinya tidak memiliki alasan untuk tidak mempercayai ucapan putranya sendiri.