Keesokan harinya, semua berjalan seperti biasanya.
Rumah baru mereka berdua terlihat begitu ramai dengan kehadiran Sanjaya yang selalu ada saja tingkah lucunya.
"Mama… Mama… Sanjaya ingin disuapi," ucapnya dengan nada manja.
Kemudian Clara membalasnya dengan senyuman, kemudian mengambil nasi dan lauk menggunakan sendoknya, dan menyuapi Sanjaya.
"Sanjaya tumben mau disuapi? Katanya Sanjaya nggak mau disuapin sama siapa-siapa karena udah gede?" tanya Nichol.
Ia mengingat kalau biasanya Sanjaya menolak untuk disuapi saat makan, dia beralasan kalau dirinya sudah besar dan tidak perlu untuk merepotkan orang dewasa.
Dengan polosnya Sanjaya menjawab, "Kan sekarang ada Mama. Jadi Sanjaya nggak perlu sungkan lagi, iya kan, Ma?"
"Iya, Sayang. Kamu makan yang banyak, ya, biar cepet tumbuh gede. Itu seperti ayah sama paman kamu," tutur Clara sambil memasukkan makanan ke mulut Sanjaya.
"Nggak mau seperti Om. Kata ayah, Om Nichol terlalu lemah sebagai seorang pria."
