"Tu-tuan, ini semua tidak perlu. Takutnya Nia akan merepotkanmu nanti, dia hanya anak kecil biasa, kalau Tuan memanjakannya, takutnya dia akan menuntut ini semua pada saya. Saya takut jika tidak memiliki cukup uang untuk menuruti keinginannya kelak."
"Dia adalah gadis kecil yang baik dan pengertian. Jika kamu tak memiliki cukup uang, kamu bisa menghubungi saya."
Tampak ketulusan di wajah Erlan saat ini. Ia tidak hanya membantu sesaat, namun juga memberikan kartu namanya pada gadis cilik itu.
Nichol pun sampai melongo, dirinya tidak menyangka kalau Erlan bisa sebaik itu dengan orang lain.
jujur saja, ini adalah pertama kalinya Nichol melihat kebaikan kakaknya sendiri. Biasanya Erlan yang selalu bersikap judes padanya, namun saat ini justru dirinya begitu takjub dengan perlakuan kakaknya sendiri.
"Terima kasih, Tuan. Terima kasih," ucap penjual tersebut, terdengar begitu sopan.
"Kak, perbuatan kamu ini memang perlu diacungi jempol."
