Clara memainkan kedua matanya menatap ke arah Erlan dan kemudian ke arah Nichol. Ia tidak bisa membayangkan kalau setiap harinya mereka akan bertengkar seperti ini.
Namun sebenarnya hal ini juga lebih baik untuk mereka berdua. Karena dulu mereka berdua menjadi seperti musuh. Jangankan banyak bicara, berkata satu kalimat saja rasanya sama-sama enggan.
Namun dengan keduanya yang berantem setiap saat seperti saat ini, rasanya juga sangat memekakkan kedua telinganya. Bahkan salah satu di antara mereka tidak ada yang mau mengalah.
"Sudah-sudah. Kalian ini sama-sama salah. Kenapa harus ribut terus sih?"
Entah sudah berapa kali dalam sehari ini mereka berdua melakukan keributan. Meributkan hal-hal yang sepele dan juga tidak jelas. Mungkin hal itu juga yang susah membuat hubungan mereka semakin erat dan akrab.
"Suruh kakak untuk diam, maka Nichol juga akan diam."
"Enak saja. Kamu yang harusnya diam!"