Carlis sama sekali tidak menyesal karena sudah menanpar wajah putranya. Kalau perlu dia akan melakukannya sekali lagi, demi membuat Erlan sadar dengan semua yang dia lakukan.
Erlan kembali menghadapkan wajahnya lurus ke depan. Setelah dirinya merasa kalau tamparan dari Carlis adalah tamparan ketiga, membuat Erlan lebih terbiasa merasakan rasa sakitnya.
Meskipun begitu, wajah laki-laki itu tampak memerah. Ada bekas tangan juga di sana.
Dengan perlahan tangan kanan nya merambah ke atas wajahnya, lalu memegang bekas tamparan Carlis yang menimbulkan sakit di sana.
Ia mengusap pipinya itu menggunakan jari-jarinya, lumayan untuk meredakan rasa sakit.