Clara dan Erlan tidak tega jika harus melihat dua orang itu memohon untuk bisa ikut bersamanya. Ditambah lagi dengan Sanjaya yang juga tidak mau berpisah dengan paman sekaligus bibi pengasuhnya.
Erlan melihat ke arah Clara, kemudian gadis itu mengangguk seraya mengedipkan kedua matanya. Tidak hanya kedipan biasa, melainkan juga kode kalau Clara percaya dengan semua keputusan yang Erlan buat.
Erlan menarik napas panjang, ia tidak bisa melihat Sanjaya bersedih karena perpisahan, baru saja dia menjalani hari-hari normalnya bersama seseorang yang disayanginya dengan tulus, namun jika harus dipisahkan, Erlan tentu tidak bisa.
"Baik. Kalian berdua ikut dengan kami!"
Erlan telah memikirkan baik-baik dalam waktu yang singkat. Namun dirinya telah menimbang baik buruknya jika mereka berdua ikut.
"Tuah, terimakasih banyak. Terimakasih banyak, Tuan!"
Viola menundukkan kepalanya sambil terus berterima kasih pada Erlan. Ia sangat senang karena dirinya juga diajak.