Erlan terdiam. Ketika Revan berbicara dan mengatakan kalau Clara hanya menempatkan namanya di ruang hatinya, seolah membuat Erlan senang sekalipun dirinya tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
Pria itu tidak pernah mendengar kata cinta dari mulut Clara, jangankan cinta, sebagai pasangan suami istri, mereka tidak pernah mengatakan hal manis satu sama lain.
Erlan kembali mengingat masa lalu diantara mereka berdua, hanya ada kesedihan yang bisa Erlan berikan, meskipun keduanya sudah pernah melakukan hubungan badan, namun keduanya melakukannya karena memang karena keadaan.
"Apa yang kamu katakan adalah benar?" tanya Erlan pada Revan.
Erlan tidak tahu kenapa pria di depannya sangat yakin kalau Clara hanya mencintainya saja, sedangkan Erlan sendiri tidak yakin akan hal itu.
Revan mengangguk penuh. Kemudian terus menatap Erlan yang saat ini berdiri tegak seraya menatapnya.