Erlan diam sejenak, memperhatikan seorang wanita yang tengah berjalan dengan laki-laki di sampingnya.
Sedangkan Mang Ujang sendiri berusaha menahan Tuannya agar tidak berbuat gegabah.
"Sabar, Tuan. Ini semua tidak seperti yang Tuan kira. Barangkali memang dia adalah temannya Nona," ucap Mang Ujang.
Mang Ujang memperhatikan sorot mata Erlan yang tak biasa. Sepertinya pria itu sedikit cemburu dengan pria yang ada di sampingnya.
"Ingat kata bu bidan, jangan sampai kamu telat makan, makan yang banyak dan jangan banyak pikiran."
"Iya, Van. Aku nggak bakal lupa kok pesan itu," jawab Clara.
Kemudian keduanya berpisah tepat di depan rusun.
Clara masih menatap kepergian Revan, ia tidak langsung masuk karena ingin memastikan Revan sudah pergi atau tidak.
Gadis itu menarik napas dalam-dalam, rasanya ia begitu kaku karena tadi Bidan Tiwik dan Revan seakan sedang mengospek dirinya. Mempertanyakan soal pasangan hidup, yang bahkan Clara sendiri tidak pernah memikirkannya.