Sesudah menelpon Pak Parno, Carlis merasa lega karena Erlan masih berada di rumah. Ia tidak khawatir sekarang ini. Wanita itu merasa kalau pengorbanannya tidak sia-sia. Buktinya Erlan lebih memilihnya daripada mencari keberadaan Clara.
Waktu membuktikan siapa yang lebih penting dan siapa yang layak didahulukan, pikirnya di dalam hati.
Carlis mengecek hp-nya, hanya ada pesan masuk yang dikirim dari seorang wanita yang selama ini sudah membantunya.
Meskipun Reni adalah gadis yang menyebalkan, tapi tanpa dia, Carlis tidak mungkin bisa berbuat apa-apa.
Carlis berharap kalau dirinya bisa mendapat notif pesan dari putranya itu, namun ia sama sekali tidak mendapatkannya. Carlis pikir, kedua putranya memang sengaja tidak melakukan hal itu karena tahu bahwa dirinya tidak akan membalas pesan mereka.
Baru saja Carlis keluar dari pintu kamarnya, langsung disambut dengan baik oleh seorang pelayan wanita yang sempat mencuri perhatiannya.
