"Hari ini juga, saya akan menemuinya."
Erlan berkata yakin pada Mang Ujang. Sudah semalam ini dia memikirkan hal itu, bolak-balik mengganti pikirannya dengan sesuatu yang sama, namun tetap saja, keinginannya sudah bulat.
Mang Ujang yang saat ini berada di depannya, menatap aneh. Ia merasa kalau Erlan akhir-akhir ini memang begitu cepat merubah keputusan.
Pria paruh baya itu masih ingat, bagaimana dirinya harus membujuk Erlan agar segera berbicara dengan Clara, agar permasalahan bisa cepat selesai. Namun dengan tegas, Erlan justru menolaknya. Dengan alasan biarkan Clara yang datang sendiri menemuinya, alasan yang menurut Mang Ujang tidak masuk akal.
Namun di pagi yang begitu cerah, bahkan jam belum menunjukkan ke angka tujuh, Erlan justru sudah menunggu Mang Ujang lama, ia terlihat begitu tergesa-gesa, tidak sabar menunggu Mang Ujang bangun dan membawanya bertemu dengan Clara.
"Apa Tuan yakin?"
