Carlis mengemasi pakaian yang sempat ia pakai tadi malam, keputusannya telah mantap, ia harus pergi hari ini juga. Satu hari bersama Reni terasa satu tahun bersamanya. Ia benar-benar tidak tahan.
"Apa kamu yakin kalau putramu tidak akan pergi lagi? Bisa jadi kalau kamu pulang, Erlan akan kembali mencari istrinya itu dan mengabaikanmu," ucap Reni.
Wanita itu sedang berusaha menahan Carlis agar tidak pergi, ia pikir dengan hadirnya Carlis di dalam rumahnya, juga menguntungkan Reni. Ia bisa menumpang makan gratis sekaligus bisa memanfaatkan Carlis untuk bisa lebih mengorek informasi tentang putranya.
"Saya akan melarangnya untuk pergi lagi, saya yakin dia pasti lebih memilih saya daripada perempuan itu," jawab Carlis. Menjawab keraguan Reni.
Reni langsung melempar tawa, lalu memicingkan matanya seolah sedang meremehkan keyakinan Carlis soal putranya.
"Hahah…."
"Kenapa kamu tertawa?"