Sejak tadi Clara sudah menahan tawa. Ia pikir Revan tidak akan mudah percaya, namun ternyata pria itu sangat mudah dibohongi.
"Nah, itu justru sangat bagus. Jantung kamu pasti sangat sehat. Ditambah lagi kamu doyan air putih, pasti kedua ginjal kamu juga sama sehat. Kalau dijual bisa untung banyak."
Revan langsung tertegun. Seketika menghentikan nafsu laparnya yang belum tuntas. "Ra, dari mana kamu mendapat ide yang begitu berbahaya ini? Jangan lakukan itu, Ra. Aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu, bahkan meskipun aku tahu kalau di dalam diri kamu ada jiwa psikopat, perasaanku masih tetap sama."
Revan memutar badannya, kini dia sudah berhadapan dengan seorang wanita yang dianggapnya sebagai seorang psikopat. Sampai saat ini, ia tidak menyangka kalau wajah yang tenang dan begitu teduh, bisa melakukan hal yang di luar nalar.